RESUME BUKU
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Tahun
Terbit
|
: Mutiara
Literasi Sekolah
:
Guru,Tenaga Pendidikan dan Siswa SDN Sukamulya
: Sinar
Gamedia
: 2017
|
Buku Mutiara Literasi
Sekolah Berawal dari sebuah pemikiran sederhana hasil pengalaman sehari-hari. Namun
buku ini menjadi tidak sederhana karena dihasilkan dari kejujuran berliterasi
guru, tenaga kependidikan dan siswa itu sendiri. Hadirnya buku ini telah
melalui suatu proses yang cukup panjang yang memerlukan suatu keberanian,
latihan, kepekaan serta kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
sehingga buku ini bak sebuah mutiara yang dihasilkan dari para pemeran
pendidikan dalam membiasakan literasi di sekolah.
Seperti yang digaungkan
oleh UNESCO bahwa literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis. Literasi
juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga
bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa
dan budaya. Literasi yang dianggap sebagian orang susah untuk diaplikasikan
seakan patah dengan hadirnya buku ini. Ini terbukti dari banyaknya tulisan
berupa artikel, diary, puisi, cerpen bahkan komik strip yang tidak hanya lahir
dari buah pemikiran orang dewasa tetapi keluar dari siswa-siswi Sekolah Dasar.
Dengan bahasa yang sederhana yaitu bahasa anak. Semua itu tentunya hadir dari
kemampuan mereka dalam membaca tidak hanya terbatas pada buku tetapi alam dan
lingkungan sekitarnya.
Diawali dari sebuah catatan
berjudul “ Pesan Seorang Ibu kepada Penerus Bangsa Ini” yang berisi harapan
dari seorang Ibu Ema dan orang tua lainnya kepada generasi muda sekarang ini.
Pesan ini begitu tulus disampaikan supaya mereka mampu berkembang di era
globalisasi yang ditandai dengan
gencarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa batas. Namun
diharapkn anak-anak sebagai penerus bangsa ini memiliki ketahanan kuat dalam
menghadapi pengaruh negatif dengan bekal iman dan takwa serta akhlak yang baik.
Isi buku berlanjut dengan
artikel yang ditulis beberapa orang guru dan tenaga kependidikan di SDN Sukamulya.
Diantaranya Bapak Irvan Kristivan, M.Pd seorang guru penjaskes namun sangat
menekuni hobinya dalam dunia literasi sehingga menjadi salah satu penggerak
Literasi di Kota Tasikmalaya. Dengan artikel khas olahraga “Penjaskes sebagai
Edutainment”, beliau memaparkan bahwa pelajaran penjaskes dapat menjadi hiburan
bagi siswa karena sifatnya yang mendidik sekaligus membuat mereka aktif
bergerak. Namun diharapkan mata pelajaran lain pun bisa menjadi edutainment
yaitu pendidikan yang menghibur atau menyenangkan (Sholeh Hamid, 2013:17).
Bapak Imang Rohimat, S.Pd.I
pun ikut menyumbang saran bagaimana “Mencerdaskan Anak Bangsa” yaitu salah
satunya dengan membuat pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Tentunya hal
ini memerlukan suatu usaha yang baik dari guru itu sendiri sehingga dituntut
untuk terus mengembangkan diri lebih kreatif dan inovatif. Hal ini diperkuat
dengan artikel Ibu Lusi Ayu Gustari, S.Pd yang berjudul “ The Power Of
Teacher”, beliau menyebutkan bahwa guru
menjadi ujung tombak keberhasilan suatu pendidikan. Seorang guru
memiliki kompetensi pribadi, sosial, profesional dan pedagogik serta kecerdasan
emosional yang tinggi dalam melaksanakn tupoksinya terhadap siswa.
Menyambung dari “The Power
of Teacher, Ibu Cicin Solihati, S.Pd mengungkapkan betapa pentingnya seorang
pendidik menjadi teladan yaitu seperti judul artikelnya “Mari Mendidik dengan
Hati”. Hal tersebut diperlukan karena apa yang disampaikan dengan hati akan
sampai pula ke hati sehingga apa yang siswa lihat, dengar, kerjakan dapat
mereka amalkan sekaligus menggunakan hati sebagai sifat manusiawinya dalam
menjalani kehidupan. Jika sudah seperti itu, Insya Allah hal buruk dan
merugikan bisa mereka hindari. Seperti artikel yang ditulis Ibu Ema Astri
Muliasari, S.Pd “#Save Our Generation”, beliau menuturkan bahwa sebagian
generasi muda sekarang ini berharap bahwa generasiinya terselamatkan dari
pengaruh negatif di zaman modern ini. Dan hal yang dapat menyelamatkan itu
terdapat pada keluarga, lingkungan dan lembaga pendidikan. Dengan sinergi
positif ketiga elemen tersebut diharapkan mampu menyelamatkan generasi
mendatang yang jauh lebih baik.
Artikel selanjutnya berisi
pengalaman sehari-hari sesuai profesi masing-masing di sekolah. Adalah Ibu Ikah
Wastikah, S.Pd beliau menceritakan bagaimana karakter anak didiknya dalam
artikel berjudul “ Penyakit di Kelas 6” dan apapun penyakitnya itu, sebagai
pendidik kita harus bisa menghadapinya dengan sabar karena semua dilakukan
semata-mata demi kemajuan pendidikan bangsa ini. Artikel dilanjutkan dengan
tulisan tenaga pustakawan Nurul Iman dan tenaga kependidikan lainnya yaitu
Bapak Engkos Kostiman dengan “ Kantin Higienis dan Sekolah Sehat”.
Siswa SDN Sukamulya pun
seperti mencontoh dari guru-gurunya mereka mencoba membuat artikel walau
sederhana sesuai dengan pemikiran siswa SD itu sendiri, seperti kebebasan
berekspresi di sekolah, menyadarkan teman yang selalu mengejek orang tua,
membantu saudara yang terkena musibah, menyelamatkan generasi bangsa dari
kemunduran, kesadaran membaca, menjaga lingkungan dan masih banyak lagi ide-ide
sederhana lainnya dari seorang anak yang bermanfaat mereka tuangkan menjadi
sebuah “artikel” anak.
Tidak hanya artikel, buku
ini pun dilengkapi dengan beberapa cerpen yang ditulis oleh guru dan siswa SDN
Sukamulya. Dengan membaca cerpen-cerpen mereka rasanya kita tidak percaya itu
ditulis oleh siswa SD.. Setiap cerpen mereka kemas dengan apik dan mempunyai
hikmah di dalamnya. Sehingga apabila mereka bisa membuat cerita pendek seperti
itu bukan hal mustahil kita pun bisa seperti mereka bahkan jauh lebih baik dari
mereka.
Rangkaian kata-kata yang
terukir indah pun berhasil mewarnai buku “ Mutiara Literasi Sekolah”. Susunan
dalam diksi, majas sebuah puisi telah beberapa siswa torehkan dalam goresan
pena buku ini. Hasilnya sungguh memanjakan mata setiap yang membacanya. Sebagai
penutup, komik strip beberapa siswa ikut memperkaya isi buku dengan tema
kegamaan, persahabatan, nasihat dan kisah inspiratif.
Buku yang disusun oleh
Bapak Irvan Kristivan ini berhasil menggali potensi tidak hanya tenaga pendidik
tetapi siswa di sekolah tersebut. Dengan hadirnya buku ini diharapkan tujuan
bangsa untuk mencerdaskan bagsa dapat terwujud. Buku ini bukan hanya sekedar
menjadi bahan bacaan tetapii mampu menjadi referensi semua elemen pendidikan
sekaligus menginspirasi bagi semua pembacanya.
0 komentar:
Posting Komentar